Glasir Membuat Warna Keramik Indah dan Alami

Glasir Membuat Warna Keramik Indah dan Alami

Tentu kita semua pernah melihat kerajinan keramik, dalam berbagai bentuk kerajinan hiasan, maupun perlengkapan dapur piring, gelas, mangkuk, cangkir, tatakan. Dan kita mengakui keindahan dari warna dan polesan hingga mengkilap (glasirnya) pada permukaan produk keramiknya.
Tentunya kita semua ingin tahu proses pembuatan kerajinan keramik dan finishing touch nya, sehingga produk kerajinan ini bisa memukau banyak orang khususnya para pengagum/ kolektor keramik. Selain keindahaan keramik memiliki nilai sejarah dari masa ke masa, juga keunikan serta ciri khas dari produks asalnya (Indonesia, Eropa, atau Cina).
Keramik itu sendiri, terbuat dari bahan dasar penyusun kerak bumi, yaitu : SiO2, Al2O3, CaO, MgO, K2O, Na2O dst. Unsur-unsur tersebut bila diamati terdapat paduan dua unsur yaitu logam dan non logam. Sehingga dapat dikatakan keramik adalah bahan padat anorganik yang merupakan paduan dari unsur logam dan non logam.
Pengglasiran
Pengglasiran merupakan tahap yang dilakukan sebelum dilakukan pembakaran glasir. Benda keramik biskuit dilapisi glasir dengan cara dicelup, dituang, disemprot, atau dikuas. Untuk benda-benda kecil-sedang pelapisan glasir dilakukan dengan cara dicelup dan dituang; untuk benda-benda yang besar pelapisan dilakukan dengan penyemprotan. Fungsi glasir pada produk keramik adalah untuk menambah keindahan, supaya lebih kedap air, dan menambahkan efek-efek tertentu sesuai keinginan.
Dalam eksperimen yang menggunakan body keramik setengah kering, setelah di hias atau di finishing, di taruh hingga kering dan setelah kering langsung bisa di bakar. Berikut adalah hasil dari campuran skip tanah dan oksida kopper, dengan campuran 150 gr skip tanah dan 50 gr oksida copper.
Campuran skip tanah dengan oksida copper
Setelah mengalami pembakaran dengan suhu 1200 oC efek yang di timbulkan seperti lelehan-lelehan besi yang dilebur dan mengeras, dari segi warna yang di hasilkan agak hitam ke abu-abauan terlihat mengkilat bila terkena cahaya. Penyebab dari efek ini adalah dari kandungan oksida copper, yakni berupa kandungan bahan logam tembanga.
Melihat dari hasil campuran skip tanah dan oksida copper ini, hanya cocok diterapkan pada benda seni. Hal ini di sebabkan karena finishing ini mengandung bahan logam yang bisa berbahaya bagi kesehatan tubuh jika di gunakan sebahgai benda pakai, serata hasil dari pembakaran ini pun agak bertekstur kasar.
Tehnik Campuran Glasir
Pada campuran ini, lebih menekankan pada tehnik-tehnik yang akan di terapkan. Adapun tehnik-tehnik tersebut adalah.
Tehnik Cap
Tehnik ini dilakukan dengan cara, menuangkan glasir pada spon dan langsung di cap-capkan pada body keramik yang sudah di bakar biskuit. Dalam penerapannya warna glasir yang di gunakan adalah warna hijau, coklat dan transparan, adapun hasil dari tehnik ini adalah sebagai berikut.
Dari tehnik cap yang di lakukan dengan mengecap dan menumpuk-numpukan warna, ini menghasilkan warna yang cenderung dominan muncul adalah warna coklat, baik itu coklat agak muda dan coklat tua. Warna coklat yang agak muda disebabkan oleh dominannya tumpukan warna glasir transparan dan hijau, akan tetapi warna hijau disini cenderung kalah muncul oleh warna coklat dan transparan.
Tehnik Menghusap
Dalam tehnik ini, glasir dengan warna coklat, hijau dan tranpasran dituwangkan dalam body keramik dan di husapkan untuk meratakan glasir ke seluruh body keramik, ada pun hasil dari tehnik ini adalah.
Pada hasil tehnik husap ini, cenderung warna glasir yang kuat lebih dominan menonjol dan menutupi warna glasir yang lain. Disini warna glasir yang kuat tersebut adalah warna coklat, dengan tidak rata sehingga hanya tebal di beberapa tempat saja. Tekstur pada tehnik ini cenderung berupa garis-garis lurus, yang di timbulkan dari husapan spon saat meratakan glasir ke seluruh body keramik.
Tehnik Menggoyang
Tehnik menggoyang ini, dilakukan dengan menuangkan warna glasir ke body keramik dan body keramik di goyangkan agar warna glasir menutupi seluruh body keramik. Adapun hasil dari tehnik ini adalah sebagai berikut.
Pada tehnik ini tumpukan antara dua warna menghasilam suatu warna yang baru dan unik, hasil dari menggoyang glasir memberikan efek dan pola yang tak bisa ditiru kembali.  Bila melihat dari hasil yang didapatkan, rasanya tehnik ini sangatlah cocok diterapkan pada kaya seni, bilamana menginginkan suatu finishing warna yang terkesan unik dengan goretan-goretan yang natural.
Dari hasil esksperimen diatsa dapat dikatakan bahwa setiap campuran diatas memiliki keunikan serta kekurangan masing-masing, semua itu tergantung bagaimana cara memanfaatkan campuran- campuran tersebut dalm sebuah karya. (Adyan Soeseno)